MenurutProject Management Institute (PMI), triple constraint digambarkan sebagai sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi keinginan proyek yang saling bersaing. Seringkali, keinginan yang “tidak realistis” muncul dari pemangku kepentingan muncul bertumpang-tindih yang akhirnya justru mengaburkan prioritas dan merusak fokus.
Beberapatantangan dalam penggunaan studi kasus sebagai sebuah metode, antara lain: 1. Peneliti harus mengidentifikasi kasus yang akan diteliti dan melakukan sistem pembatasan, mengenali beberapa opsi yang mungkin untuk dijadikan pilihan dan memahami kasus atau isu yang layak untuk diteliti. 2. Peneliti harus mempertimbangkan untuk
5Jenis Observasi dan Penjelasannya. Oleh Rina Hayati Diposting pada 13 Januari 2022. Observasi adalah aktivitas makhluk hidup yang mampu merasakan dan mengasimilasi pengetahuan tentang suatu fenomena dalam kerangka pengetahuan dan gagasan sebelumnya. Observasi ini sendiri memiliki peran penting dalam arti penelitian sebagai salah
PengertianAudit. Sebenarnya, apa itu audit? Pengertian Audit adalah aktivitas pengumpulan dan pemeriksaan bukti terkait suatu informasi untuk menentukan dan membuat laporan tentang tingkat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang ditetapkan. Umumnya pemeriksaan atau auditing dilakukan terhadap laporan keuangan, berbagai catatan
84 Langkah-langkah perhitungan untuk membuat tabel ANOVA 8.5 Percobaan Dua Faktor dalam Rancangan Bujur Sangkar Latin (Two Factors Experiment in Latin Square Design) 8.6 Percobaan RBSL Dua Faktor dengan Menggunakan Minitab 98 99 102 102 103 110 BAB IX. RANCANGAN PETAK TERPISAH (SPLIT PLOT DESIGN) 114 9.1 Rancangan Petak Terpisah
Setelahmempelajari materi ini siswa diharapkan dapat menjelaskan memberikan contoh langkah-langkah metode ilmiah dengan benar. A. Pengetahuan dan Ilmu Pengetahuan. Peristiwa alam merupakan peristiwa yang berulang setiap waktu. Dengan keteraturan itu manusia mulai memperhatikan gejala alam, melakukan pencatatan secara sistematis tentang apa
belakangkeadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat (Sumadi Suryabrata, 1998:22). 5. Analisis Isi (Content Analysis) yaitu suatu teknik penelitian untuk membuat rumusan kesimpulan-kesimpulan dengan
TeksProsedur Sederhana Adalah prosedur yang hanya dapat di laksanakan dengan 2 sampai 3 langkah/aksi saja. Teks Prosedur Kompleks Adalah prosedur yang hanya ada langka/aksi begitu banyak sehingga begitu rumit. Teks Prosedur Protokol Adalah prosedur yang langkah/aksinya sangat sederhana sehingga mudah untuk dimengerti.
Jawaban yang benar - contoh Perusahaan yang memiliki Inventory ? dan tuliskan juga inventory apa saja yg dimiliki oleh perusahaan tsb ? - studystoid.com
Merekadapat berupa komputer apa saja, dan Komputer tersebut hanya menjalankan program server. Server sering kali memiliki karakteristik dan kemampuan khususnya. Adapun beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang terdapat pada sebuah server adalah sebagai berikut: Animations controlled by the interface include videos, GIFs, and CSS
S0PvBwO. Unit kontrol adalah subkomponen dari unit pemrosesan pusat CPU yang mengelola semua tindakan yang dilakukan di area ini di komputer. Ini bertanggung jawab untuk mengambil berbagai input dari komputer, instruksi dan data dan memberi tahu prosesor apa yang harus dilakukan dengannya. Karena CPU dianggap sebagai otak dari komputer, kadang-kadang disebut sebagai otak di dalam otak. Tergantung pada arsitektur CPU, unit kontrol mungkin memiliki beragam tugas untuk dilakukan. CPU dual core dipasang ke motherboard. Unit kontrol sebenarnya terdiri dari beberapa sub-komponen. Selama hari-hari terprogram, semua kabel dan sirkuit ini membentuk apa yang dikenal sebagai mesin keadaan-terbatas, sebuah sistem yang memiliki tujuan tunggal dalam mengarahkan operasi komputer. Sirkuit terpisah bertanggung jawab untuk instruksi decoding dan encoding, sementara yang lain menangani logika atau menghitung instruksi yang dikerjakan CPU. Semuanya terjadi secara berurutan, di mana sirkuit logika akan dibalik satu atau lain cara untuk mengarahkan instruksi ke penyimpanan. Kartu video komputer mungkin berisi mikrokode. Sebuah instruksi diambil dan diterjemahkan, dan kemudian perlu dieksekusi secara berurutan, satu demi satu sampai selesai. Dalam CPU yang lebih tua, instruksi harus melalui seluruh proses dan menyelesaikan perhitungan sebelum yang berikutnya akan dimulai. Untuk mempercepat pemrosesan, CPU cararn menggunakan apa yang disebut pipa, di mana setiap langkah adalah bagian dari pipa. Sementara satu instruksi berada di bagian eksekusi dari pipa, yang lain sudah dalam fase decode, dan yang lain sedang diambil. Untuk menangani semua ini, unit kontrol juga diperlukan untuk melakukan peran multiplexer, yang mengambil beberapa input atau output dan mengarahkan mereka masuk dan keluar dari pipa. Ketika CPU komputer terus maju, banyak dari ini berubah secara dramatis. Penggunaan mikrokode , program kecil yang berada di memori khusus baca-saja berkecepatan tinggi pada CPU, menggantikan sirkuit lama yang terprogram. Program-program tingkat rendah ini mengambil alih pekerjaan yang memakan waktu untuk menghubungkan kembali unit kontrol secara fisik dan menyederhanakan perubahan pada arsitektur CPU. Program mikro yang ditulis khusus dari unit kontrol, dibuat selama fase desain CPU, yang memungkinkan arsitektur jenis CPU tertentu. Secara umum, sebagian besar tanggung jawab unit kontrol bergantung pada arsitektur CPU. Beberapa mungkin hanya mengambil, mendekode, mengoordinasikan eksekusi, dan mengarahkan output instruksi. Orang lain mungkin memiliki tanggung jawab tambahan yang melibatkan penerjemahan, yang dapat memperlambat CPU. Dalam kasus ini, unit kontrol dapat dibagi lagi menjadi komponen ringkas, seperti unit penjadwalan terpisah, atau unit pensiun yang menangani pengorganisasian dan penyimpanan hasil dari unit logika ritmatik ALU.
Control Unit merupakan bagian yang berfungsi sebagai pengatur dan mengatur dan pengendali semua peralatan computer, Control Unit juga mengatur kapan alat input menerima data, mengolah, dan menampilkan proses serta hasil pengolahan data. Dengan demikian semua perintah dapat dilakukan secara berurutan tanpa adanya tumpang tindih antara satu perintah dengan perintah lainnya. Pada awal-awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc logic yang susah untuk didesain. Sekarang, CU diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol control store. Beberapa word dari microprogram dipilih oleh microsequencer dan bit yang datang dari word-word tersebut akan secara langsung mengontrol bagian-bagian berbeda dari perangkat tersebut, termasuk di antaranya adalah register, ALU, register instruksi, bus dan peralatan input/output di luar chip. Pada komputer modern, setiap subsistem ini telah memiliki kontrolernya masing-masing, dengan CU sebagai pemantaunya supervisor. Tugas dari CU adalah sebagai berikut Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output. Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama. Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan oleh proses. Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja. Menyimpan hasil proses ke memori utama. Proses tiga langkah karakteristik unit control Menentukan elemen dasar prosesor Menjelaskan operasi mikro yang akan dilakukan prosesor Menentukan fungsi-fungsi yang harus dilakukan unit control agar menyebabkan pembentukan operasi mikro Masukan-masukan unit control 1. Clock / pewaktu pewaktu adalah cara unit control dalam menjaga waktunya. Unit control menyebabkan sebuah operasi mikro atau sejumlah operasi mikro yang bersamaan dibentuk bagi setiap pulsa waktu. Pulsa ini dikenal sebagai waktu siklus prosesor. 2. Register instruksi opcode instruksi saat itu digunakan untuk menentukan operasi mikro mana yang akan dilakukan selama siklus eksekusi. 3. Flag flag ini diperlukan oleh unit control untuk menentukan status prosesor dan hasil operasi ALU sebelumnya. 4. Sinyal control untuk mengontrol bus Bagian bus control bus system memberikan sinyal-sinyal ke unit control, seperti sinyal-sinyal interupsi dan acknowledgement. Keluaran-keluaran unit control Sinyal control didalam prosesor terdiri dari dua macam sinyal-sinyal yang menyebabkan data dipindahkan dari register yang satu keregister yang lainnya, dan sinyal-sinyal yang dapat mengaktifasi fungsi-fungsi ALU tertentu. Sinyal control bagi bus control; sinyal ini juga terdiri dari dua macam sinyal control bagi memori dan sinyal control bagi modu-modul I/O Macam-macam CU 1. Single-Cycle CU Proses di Single-Cycle CU ini hanya terjadi dalam satu clock cycle, artinya setiap instruksi ada pada satu cycle, maka dari itu tidak memerlukan state. Dengan demikian fungsi boolean masing-masing control line hanya merupakan fungsi dari opcode saja. Clock cycle harus mempunyai panjang yang sama untuk setiap jenis instruksi. Ada dua bagian pada unit kontrol ini, yaitu proses men-decode opcode untuk mengelompokkannya menjadi 4 macam instruksi yaitu di gerbang AND, dan pemberian sinyal kontrol berdasarkan jenis instruksinya yaitu gerbang OR. Keempat jenis instruksi adalah “R-format” berhubungan dengan register, “lw” membaca memori, “sw” menulis ke memori, dan “beq” branching. Sinyal kontrol yang dihasilkan bergantung pada jenis instruksinya. Misalnya jika melibatkan memori ”R-format” atau ”lw” maka akan sinyal ”Regwrite” akan aktif. Hal lain jika melibatkan memori “lw” atau “sw” maka akan diberi sinyal kontrol ke ALU, yaitu “ALUSrc”. Desain single-cycle ini lebih dapat bekerja dengan baik dan benar tetapi cycle ini tidak efisien. 2. Multi-Cycle CU Berbeda dengan unit kontrol yang single-cycle, unit kontrol yang multi-cycle lebih memiliki banyak fungsi. Dengan memperhatikan state dan opcode, fungsi boolean dari masing-masing output control line dapat ditentukan. Masing-masingnya akan menjadi fungsi dari 10 buah input logic. Jadi akan terdapat banyak fungsi boolean, dan masing-masingnya tidak sederhana. Pada cycle ini, sinyal kontrol tidak lagi ditentukan dengan melihat pada bit-bit instruksinya. Bit-bit opcode memberitahukan operasi apa yang selanjutnya akan dijalankan CPU. Implementasi Unit Kontrol 1. Implementasi hardwired Unit kontrol merupakan rangkaian kombinatorial. Sinyal-sinyal logika inputnya akan didekodekan menjadi sinyal-sinyal logika output, yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke sistem komputer. Sinyal-sinyal input tersebut, seperti clock, flag, register instruction, dan sinyal kontrol merupakan input bagi unit kontrol untuk mengetahui status komputer. Sinyal keluaran yang dihasilkan akan mengendalikan sistem kerja komputer. N buah input biner akan menghasilkan 2N output biner. Setiap instruksi memiliki opcode yang yang berbeda-beda. Opcode yang berbeda dalam instruksi akan menghasilkan sinyal kontrol yang berbeda pula. Pewaktu unit kontrol mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodik. Pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap operasi mikro yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja masing-masing bagian. Masalah dalam Merancang Implementasi Hardwired Memiliki kompleksitas dalam pengurutan dan operasi mikronya Sulit didesain dan dilakukan pengetesan Tidak fleksibel Sulit untuk menambahkan instruksi baru Jadi secara garis besar Intinya unit control merupakan rangkaian kombinatorial Sinyal-sinyal logika inputnya akan dikodekan menjadi sekumpulan sinyal-sinyal logika output yang merupakan sinyal-sinyal kontrol ke system computer Input unit control meliputi sinyal-sinyal register instruksi, pewaktu, flag dan sinyal bus control Sinyal-sinyal tersebut sebagai masukkan bagi unit control dalam mengetahui status computer Selanjutnya dikodekan manghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan system kerja computer n buah input biner akan menghasilkan 2n output biner setiap instruksi memiliki opcode yang berbeda – beda opcode yang berbeda dalam setiap instruksi akan menghasilkan sinyal control yang berbeda pula pewaktu unit control mengeluarkan rangkaian pulsa yang periodic pulsa waktu ini digunakan untuk mengukur durasi setiap operasi mikro yang dijalankan CPU, intinya digunakan untuk sinkronisasi kerja masing – masing bagian 2. Implementasi microprogrammed Implementasi yang paling reliabel saat ini adalah implementasi microprogrammed. Unit kontrol memerlukan sebuah memori untuk menyimpan program kontrolnya. Fungsi–fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program kontrol yang tersimpan pada unit kontrol. Selain itu, fungsi–fungsi pengontrolan tidak berdasarkan dekode dari input unit kontrol lagi. Teknik ini dapat menjawab kesulitan–kesulitan yang ditemui dalam implementasi hardwired. Jadi secara garis besar Unit control memerlukan sebuah memori untuk menyimpan program controlnya Fungsi-fungsi pengontrolan dilakukan berdasarkan program control yang tersimpan pada unit control Fungsi-fungsi pengontrolan tidak berdasarkan decode dari input unit control lagi Teknik ini dapat menjawab kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam implementasi hardwired CARA KERJA CONTROL UNIT Ketika sebuah komputer pertama kali diaktifkan power-nya, maka komputer tersebut menjalankan operasi bootstrap. Operasi ini akan membaca sebuah instruksi dari suatu lokasi memory yang telah diketahui sebelumnya dan mentransfer instruksi tersebut ke control unit untuk dieksekusi. Instruksi-intruksi dibaca dari memory dan dieksekusi sesuai dengan urutan penyimpanannya. Program counter dari suatu computer menyediakan suatu cara untuk menyimpan lokasi instruksi berikutnya. Urutan eksekusi berubah dengan memindah lokasi intruksi baru ke program counter sebelum pembacaan fetch instruksi dikerjakan. Sebuah intruksi merupakan kalimat imperatif pendek yang sudah dapat menjelaskan makna dari perintah tersebut. Suatu intruksi terdiri dari 1. subjek komputernya 2. verb suatu kode operasi yang mengindikasikan pekerjaan apa yang akan dilaksanakan 3. objek operands yang mengidentifikasikan nilai data atau lokasi memory. Ketika intruksi-intruksi diterima oleh Control Unit, operation code akan mengaktifkan urutan logic untuk mengeksekusi intruksi-intruksi tersebut. Satu eksekusi program terdiri dari beberapa instruction cycle yang menjadi komponen penyusun dari program tersebut. Sedangkan untuk setiap instruction cycle terdiri dari beberapa sub cycle lagi seperti ftech cycle, indirect cycle, execute cucle, dan interrupt cycle. Setiap sub cycle ini disusun dari beberapa perintah dasar yang disebut micro operation. Untuk lebih jelasnya, seperti di bawah ini Setiap control signal yang ada sebenarnya berfungsi sebagai switch untuk menghubungkan beberapa regsiter MAR, MBR, PC, IR serta komponen lainnya seperti ALU dan setiap micro operation diwakilkan oleh satu control signal. Micro operation bekerja antar register untuk membentuk suatu sub cycle, sebagai contoh fetch cycle a. T1 MAR ç PC b. T2 MBR ç memory PC ç PC + 1 c. T3 IR ç MBR Sebagai contoh sederhana dari control signal seperti bagan di bawah ini Untuk ftech cycle, micro operation pertama adalah MAR ç PC yang diwakilkan oleh control signal C2. Selanjutnya MBR ç memory diwakilkan C5 dan seterusnya. Pada hardwire implementation control unit sebagai combinatorial circuit yang dibuat berdasarkan control signal yang akan dikeluarkan. Jadi untuk setiap control signal memiliki rangkaian logika tertentu pada control unit yang dapat menghasilkan control signal yang dimaksud. Secara umum untuk metode ini digunakan PLA progammable logic array untuk merepresentasikan control signal, seperti gambar di bawah ini Input untuk control unit yaitu IR, flags, clock, dan control bus signal. Flags dan control bus signal memiliki representasi secara langsung dan signifikan terhadap operasi bila dibandingkan dengan IR dan clock. Untuk IR sendiri, control unit akan menggunakan operation code yang terdapat pada IR. Setiap operation code menandakan setiap proses yang berbeda. Proses ini dapat disederhanakan dengan digunakannya decoder. Decoder memiliki n input dan 2n output yang akan merepresentasikan opcode. Jadi input dari IR akan diterjemakan oleh decoder sebelum menjadi input ke control unit. Clock digunakan untuk mengukur durasi dari micro operation. Untuk mengantisipasi propagasi sinyal yang dikirimkan melalui data paths dan rangkaian prosesor, maka periode dari setiap clock seharusnya cukup besar. Untuk mengatasinya digunakan counter yang dapat memberikan clock input bagi control signal yang berbeda, namun pada akhir instruction cycle, contol unit harus mengembalikan ke counter untuk menginisialisasikan periode awal. Setiap control signal direptresentasikan dengan fungsi Boolean lalu dibuatlah combinatorial circuit. Contohnya untuk C5 [MBR ç memory] digunakan di fetch cycle dan indirect cycle. Masing-masing sub cycle direpresentasikan dengan 2 bit, P dan Q. maka untuk C5 C5 = ~P.~Q. T2 + ~ >> T2 adalah clock yang digunakan. Setelah itu juga harus diperhatikan karena setiap operasi untuk execute cycle tidak sama. Tetapi untuk memudahkan dalam contoh ini execute cycle membaca LDA dari memory, sehingga secara lengkap C5 = ~P.~ + ~ + P.~Q.LDA.T2 Berbeda dengan sebelumnya, μ programmed implementation tidak menggunakan combinatorial circuir namun menggunakan μ instruction yang disimpan pada control memory. Proses untuk menghasilkan control signal dimulai dengan seqencing logic yang memberi perintah READ kepada contol memory. Kemudian dilanjutkan dengan pemindahan cari CAR control address register ke CBR contol buffer register isi alamat yang ditujukan oleh control memry. Setelah itu CBR mengeluarkan control signal yang dituju dan alamat selanjutnya ke sequencing logic. Terakhir, sequencing logic akan memberikan alamat baru ke CAR beradasarkan informasi dari CBR dan ALU. Kelebihan dari μ programmed adalah lebih mudah untuk mengimplementasikan dan mendesain control unit. Selain itu dibandingkan dengan harwired jauh lebih murah. Implementasi dari decoder dan sequencing logic dari μ programmed merupakan logika yang sederhana. Kemudahan untuk melakukan testing dan menambahkan instruksi baru dengan desain yang fleksibel. Sedangkan kelebihan dari hardwire adalah kecepatannya yang tinggi karena logika control unit langsung dibentuk menjadi rangkaian.